Terburu-buru
Pulang Karena Mau Berbuka Puasa, Khoirulil Abrori Batal Buka Puasa Karena
Dia Tewas Mengalami Kecelakaan
Khoirulil Abrori
(20) Mahasiswa Universitas Trunojoyo (UTM) Bangkalan asal Jalan Bahagia,
Kelurahan Rongtengah Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, batal
melakukan buka puasa Ramadan. Dia tewas karena mengalami kecelakaan di jalan
raya Gunung Gigir, Kecamatan Blega, Kabupatan Bangkalan.
Informasi yang dihimpun, korban sebelumnya hendak pulang kuliah, tepat di jalan raya Gunung Girir, terlibat kecelakaan dengan sepeda motor yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Warga yang mengetahui adanya laka tersebut langsung melarikan korban ke Puskesmas Blega untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya nyawa pemuda naas itu tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
"Mungkin terburu-buru pulang karena mau berbuka puasa, sehingga terlibat laka dengan kendaraan lain," tutur Ghofir (52) salah warga yang ditemui di lokasi laka. Jum'at (10/6/2016),
Sementara itu salah seorang petugas Puskesmas bernama Hamid yang dikonfirmasi mengakui adanya laka tersebut, korban tidak tertolong karena mengalami luka berat pada bagian kepala.
"Korban tidak tertolong, kemudian dipulangkan ke rumah duka untuk dikebumikan," ujar nya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Blega, Kapolsek Blega AKP Hartanta yang dihubungi nomer handphone pribadinya tidak kunjung mendapat jawaban.
Informasi yang dihimpun, korban sebelumnya hendak pulang kuliah, tepat di jalan raya Gunung Girir, terlibat kecelakaan dengan sepeda motor yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Warga yang mengetahui adanya laka tersebut langsung melarikan korban ke Puskesmas Blega untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya nyawa pemuda naas itu tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
"Mungkin terburu-buru pulang karena mau berbuka puasa, sehingga terlibat laka dengan kendaraan lain," tutur Ghofir (52) salah warga yang ditemui di lokasi laka. Jum'at (10/6/2016),
Sementara itu salah seorang petugas Puskesmas bernama Hamid yang dikonfirmasi mengakui adanya laka tersebut, korban tidak tertolong karena mengalami luka berat pada bagian kepala.
"Korban tidak tertolong, kemudian dipulangkan ke rumah duka untuk dikebumikan," ujar nya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Blega, Kapolsek Blega AKP Hartanta yang dihubungi nomer handphone pribadinya tidak kunjung mendapat jawaban.
Source;beritajatim