Menkopolhukam Ditodong Bangun Bandara Diponorogo

Menkopolhukam Ditodong Bangun Bandara Diponorogo



Kedatangan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukan) Luhut Binsar Panjaitan ke Ponorogo dimanfaatkan sejumlah kepala daerah untuk melobi. Delapan kepala daerah di eks-Karesidenan Madiun dan Kediri mengajukan permohonan bantuan pembangunan bandara. Bukan sekadar lisan.
 Namun, dituangkan dalam sebuah pernyataan bersama. Alasannya beragam. Mulai kebutuhan akses perhubungan yang sudah mendesak hingga peluang untuk mengembangkan ekonomi.
‘’Kami melihat ada kesenjangan pembangunan khususnya di wilayah Jawa Timur sisi selatan dengan yang utara. Maka perlu akses transportasi yang cepat untuk mengejar,’’ kata Bupati Trenggalek Emil Dardak saat acara silaturahmi bersama Menkopolhukam di Gedung Sasana Praja Ponorogo, kemarin (30/6).
Emil mewakili tujuh kepala daerah lain. Yakni, Ponorogo, Kabupaten Madiun, Magetan, Pacitan, Tulungagung, Blitar dan Kota Kediri langsung membacakan pernyataan bersama sebelum diserahkan kepada Luhut.
 Selain alasan akses, keberadaan bandara dinilai bakal memberikan banyak manfaat. Di antaranya, membuka potensi daerah di sisi selatan Jawa Timur. Mulai sektor pertanian, industri, hingga pariwisata.
 Hasilnya jelas. Meningkatkan perekonomian daerah. Menurutnya, potensi yang besar tersebut kurang menarik investor lantaran sulitnya akses masuk. ‘’Secara geografis, potensi wilayah selatan luar biasa. Kekayaan maritim hingga garis perbatasan dengan negara lain di sisi selatan,’’ jelasnya sembari menyebut juga demi mewujudkan program presiden, nawacita.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni sepakat dengan gagasan tersebut. Keberadaan bandara dapat membuka jalur perdagangan baru. Bukan hanya antardaerah, namun juga dengan negara lain.
Khusunya yang berada di sisi selatan pulau Jawa. Mulai Australia, Selandia Baru hingga India. Selain itu, akses bandara bakal memudahkan TKI asal Ponorogo. Ipong dan tujuh kepala daerah lain mengaku tak masalah soal lokasi pembangunan bandara. Yang terpenting masih berada di kawasan selatan. ‘’Ini penting untuk perkembangan daerah di sisi selatan. Kalau tidak seperti ini akan sulit berkembang,’’ ujarnya.
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menyambut baik usulan sejumlah kepala daerah tersebut. Bahkan, dirinya langsung berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, kemarin.
Pun, kabar baik tampaknya berpihak pada masyarakat di daerah selatan. Luhut menyebut pemerintah siap melaksanakan proyek tersebut. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dilaksanakan. Dia menambahkan, kemenhub memberikan dua pilihan lokasi pembangunan. Yakni, di selatan Kota Malang atau di Desa Campurdarat, Tulunggagung. Pertimbangannya sederhana. Lalu linta udara di dua lokasi tersebut masih belum cukup padat. ‘’Kalau di Lanud Iswahjudi tidak mungkin dilaksanakan karena lalu lintasnya terlalu padat,’’ ujarnya sembari menyebut tinggal menunggu keputusan gubernur.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengaku bakal segera berkoordinasi dengan gubernur terkait hal itu.
 Namun, dia optimistis keinginan tersebut bakal terlaksana. Menurutnya, gagasan pembangunan bandara merupakan terobosan pintar. Diakuinya, jarak tempuh daerah-daerah di sisi selatan Jawa Timur cukup jauh dengan bandara. Sebab, rata-rata membutuhkan waktu empat jam. Yakni, bandar udara Adi Soemarmo di Solo dan Juanda di Surabaya. ‘’Prinsipnya saya setuju. Dan saya yakin bapak gubernur juga setuju. Apalagi ini untuk perkembangan daerah,’’ ujarnya. (agi/irw)

Source;radarmadiun

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »