Hanya Dalam Satu Jam, Uang Baru Sebanyak Rp 740 Juta
Berpindah Tangan Dialon-alon Ponorogo
Kegiatan penukaran uang itu digelar Bank Indonesia
(BI) Kediri, BNI, Bank BRI dan Bank Jatim. Warga harus mengantre untuk
menukarkan uang yang tanpa biaya tambahan.
Asisten Manajer BI Kediri Ibnu Joseph menuturkan, penukaran uang
masing-masing bank sebesar Rp 185 juta dalam pecahan Rp 2 ribu hingga paling
tinggi Rp 20 ribu. Meski jumlahnya tak dibatasi, warga hanya boleh satu kali
antre.
Ditambahkan, Ponorogo menjadi salah satu dari 29
daerah yang menjadi sasaran penukaran uang oleh BI Kediri. Menurutnya, BI
Kediri menyiapkan uang tunai baru lebih dari Rp 4 miliar.
Setelah bumi reyog, kegiatan penukaran uang baru bergeser ke
Pacitan. Tujuannya, kata Ibnu, untuk mencukupi kebutuhan uang baru bagi
masyarakat menjelang Lebaran. Juga, untuk mengurangi jasa penukaran uang di
jalan-jalan.
‘’Dengan
membuka jasa penukaran uang, diharapkan masyarakat memilih menukarkan uang
mereka kesini,’’ tuturnya.
Dijelaskan, saat ini perdaran uang pecahan di masyarakat
tercukupi. Pun, kegiatan penukaran hanya dilakukan sekali.
‘’Kecuali jika ada permintaan khusus bahwa kebutuhan
uang kecil tidak tercukupi, kami akan menyelenggarakan lagi,’’ tambahnya.
Sementara itu, warga terlihat antusias mengantre menukarkan uang
baru. Supangat, 49, warga Jimbe, Jenangan rela mengantre dan berpanas ria
lantaran tidak punya cukup biaya untuk penukaran di jalan.
Dia menukarkan
Rp 100 ribu ke dalam pecahan Rp 5 ribu. Menurutnya, sudah menjadi tradisi bahwa
Lebaran tak lengkap tanpa membagi uang kepada sanak saudara. ‘’Daripada di jasa
penukaran uang harus bayar. Ini kan tanpa biaya, hanya modal capek saja,’’
ujarnya.
Source;radarmadiun
