Rumah Sarjan Warga Plaosan Terancam Longsor

“Rumah Sarjan  Warga Plaosan Terancam Longsor”



Warga di Desa Bulugunung, Kecamatan Plaosan, Magetan dibuat cemas. Pasalnya, bencana longsor mengancam tempat tinggal mereka selepas tebing yang berada tidak jauh dari sungai desa setempat tiba-tiba ambrol pada Selasa (3/5) lalu. Material longsor hampir menutupi aliran di sungai tersebut. ‘’Ya takut sekali, wong tebing yang ambrol itu jaraknya hanya sejengkal dari rumah saya,’’ ujar Sarjan, pemilik rumah yang juga warga Desa Bulugunung, kemarin (4/5).
Pantauan wartawan koran ini, longsor yang terjadi pada tebing setinggi 20 meter cukup parah. Sebab, jarak rumah dan tebing yang longsor tinggal menyisahkan kurang 80 centimeter atau kurang dari semeter. ‘’Kalau ada longsor susulan, pastinya rumah saja ikut ludes. Khususnya yang bagian dapur. Ya berharap ada upaya untuk mencegah longsor,’’ jelasnya.
Sarjan mengaku tidak tahu menahu awal terjadinya longsor. Saat itu Sarjan sibuk di ladang yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, sedangkan istrinya di rumah. ‘’Saya lagi membersihkan di ladang, tiba-tiba ada suara gemuruh dari rumah, takut ada apa-apa saya lari mendatangi rumah. Nggak tahunnya, bagian belakang sudah longsor,’’ terangnya.
Meski bangunan rumahnya sudah terancam longsor, Sarjan dan warga lainnya enggan direlokasi. Dia berdalih, sudah mendiami rumah itu puluhan tahun. Pemilik rumah memilih menunggu hasil kesepakatan dengan pemerintah desa. ‘’Nggak tahu gimana lagi, saya pilih nunggu pembicaraan dengan pemerintah desa,’’ katanya.
Sementara perangkat Desa Bulugunung, Irfanudin menuturkan, lahan yang ditempati Sarjan memang rawan longsor. Selain tanahnya labil, juga disebabkan derasnya air sungai yang mampu menggerus dasar tebing. ‘’Nggak hanya sekali ini longsor, itungan saya sudah ada dua kali kejadian seperti ini,’’ terangnya.
Ferry Yoga, Staff Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan menuturkan, longsor bukan hanya karena arus sungai yang deras, tapi juga tambang liar yang terjadi di sekitar tebing dan sungai. Warga kerap mengambil batu dan pasir di dasar tebing. Pun, warga kerap menyalurkan air dari rumah ke sungai tanpa pipa. ‘’Banyak penyebabnya, untuk saat ini kami fokus kerja bakti untuk membersihkan meterial longsor,’’ katanya.
Sumber;radarmadiun

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »