Sukorejo Ponorogo,Penambang Pasir Belum Ditemukan

"Sukorejo Ponorogo,Penambang Pasir Belum Ditemukan"


peta95.blogspot.com-Seorang penambang pasir lenyap ditelan derasnya sungai Galok, Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, Rabu (13/4). Dia adalah Sutrisno, 25, warga desa setempat. Hingga kemarin (14/4), pencarian terhadap Sutrisno terus dilakukan oleh kepolisian, BPBD, Basarnas, TNI, dan warga setempat. Tapi, hingga berita ini ditulis tadi malam, pencarian belum membuahkan hasil.



Kapolsek Sukorejo AKP Denny Fahrudianto mengatakan, Sutrisno dilaporkan hilang sejak Rabu (13/4) sore. Sutrisno sehari-hari menambang pasir di sungai Galok yang melintasi desa tersebut. Biasanya, dia pulang ke rumah sekitar pukul 16.00. Namun, sore itu hingga pukul 16.30, Sutrisno belum pulang. Panik, keluarganya melaporkan ke perangkat desa setempat, dan langsung diteruskan ke Polsek Sukorejo.
Mendapat laporan tersebut, petugas polsek melakukan pencarian di lokasi Sutrisno biasa menambang pasir. Pencarian yang dilakukan oleh polsek lantas dibantu BPBD Ponorogo. Namun hingga pukul 22.00, Sutrisno belum ditemukan. Yang ditemukan di sekitar titik menghilangnya Sutrisno hanyalah handuk dan cangkul. ‘’Menurut penuturan warga, biasanya dia selalu mandi di sungai setelah menambang pasir,’’ ujarnya.
Pukul 22.00, cuaca semakin memburuk. Hujan mengguyur dan aliran sungai Galok semakin meninggi. Pencarian pun dihentikan dan baru dilanjutkan kemarin (14/4) pagi. Menurut Denny, Sutrisno ternyata mengidap epilepsi dan baru saja kambuh sekitar tiga hari sebelumnya. Oleh pihak keluarga, Sutrisno sudah dilarang untuk menambang pasir. ‘’Itu yang disayangkan oleh keluarga. Karena sedang sakit namun tetap memaksa bekerja. Dan kebetulan sungai sedang deras,’’ terangnya.
Sementara, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo Hery Sulistyono mengatakan, puluhan petugas gabungan mulai dari BPBD, Basarnas, Polsek dan Polres, serta TNI terjun langsung mencari Sutrisno. Selain melakukan penyelaman di sejumlah titik, pencarian juga dilakukan menggunakan perahu karet.
Hery mengatakan, pencarian pada hari pertama petugas sudah menyusuri sungai sekitar delapan kilometer. Dimulai dari titik menghilangnya Sutrisno, sampai hilir sungai yang mengarah ke sungai Bengawan Danyang yang melintasi Desa Kedungbanteng. ‘’Pencarian hari pertama dihentikan pukul 22.00 lantaran arus sungainya sudah semakin deras dan kondisi fisik tidak memungkinkan,’’ ujarnya.
Pencarian di hari kedua dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 17.00, dimulai dari TKP hingga hilir sungai Galok. Pencarian dilanjutkan di sepanjang aliran sungai Bengawan Danyang di Desa Kedungbanteng. Selama hari kedua kemarin, panjang sungai yang disisir sudah mencapai 20 kilometer dan nyaris ke perbatasan Ponorogo-Madiun. ‘’Arus sungai bengawan juga deras. Bila perlu pencarian akan dilanjutkan sampai pintu air bengawan di Kebonsari, Kabupaten Madiun,’’ 
sumber;radarmadiun.co.id
Lihat Berita lainnya disini;peta95.blogspot.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »