"Anggota DPRD Ponorogo Mogok Kerja,Rapat Paripurna Batal"
PETA95.BLOGSPOT.COM-Kegaduhan di gedung wakil rakyat
terkait penunjukan Eko Priyono Utomo sebagai ketua komisi D berlarut. Anggota
fraksi non Golongan Karya (Golkar) menggelar aksi mogok kerja, kemarin (19/4).
Aksi itu merupakan buntut kekecewaan sejumlah anggota terkait sikap pimpinan
DPRD Ponorogo dalam mengambil keputusan. Akibatnya, rapat paripurna pembahasan
LKPJ bupati yang dijadwalkan kemarin batal digelar.
Padahal,
sejumlah undangan dari SKPD sudah menunggu di ruang rapat sedari pagi. Undangan
akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 11.45. Sebab, anggota DPRD tak kunjung
merapat ke ruang paripurna hingga lewat dua jam dari jadwal. Anggota dewan
mogok sidang paripurna setelah rapat internal pimpinan dengan anggota di ruang
terpisah tak kunjung menemukan titik temu.
Anggota dewan akhirnya juga
membubarkan diri dan langsung meninggalkan gedung DPRD. ‘’Sebenarnya komisi D
sudah tidak mempermasalahkan penunjukan Eko (Eko Priyono Utomo, Red) menjadi
ketua. Masalah itu sudah klir. Hanya yang saya sayangkan mekanismenya tidak
dilalui,’’ kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Ponorogo Ubahil Islam.
Ubahil
menambahkan, kekecewaan anggota meluas setelah muncul pernyataan pembatalan
sejumlah agenda komisi ke luar daerah. Pernyataan itu mengemuka dalam rapat
internal komisi D terkait penunjukan ketua komisi, Senin (18/4) lalu. Kabar
tersebut melebar cepat ke sejumlah fraksi lain. Akibatnya, rapat internal
mendadak digelar di ruang banggar DPRD setempat sebelum rapat paripurna.
Anggota dewan meminta kejelasan terkait wacana pembatalan sejumlah agenda kerja
tersebut. Ubahil dkk akhirnya sepakat tidak turut paripurna lantaran
permasalahan tak kunjung usai. ‘’Kalau segera diambil keputusan teman-teman
tetap ikut paripurna. Tapi sampai sekarang tidak ada ketegasan,’’ ungkapnya.
Ubahil dkk kian
kecewa setelah pimpinan rapat internal hanya diwakilkan wakil ketua. Tak urung,
persoalan yang mengemuka tidak segera menemukan solusi. Anggota dewan lantas
memilih keluar ruang rapat. Bahkan, sejumlah anggota dewan lain terlihat
langsung tancap gas meninggalkan kantor. Ubahil menggeleng terkait rencana ke
depan. Pihaknya menunggu perkembangan selanjutnya. Termasuk agenda sidang
paripurna yang tertunda tersebut. ‘’Ya seharusnya diagendakan lagi. Jangan
sampai masalah ini berlarut hingga merugikan berbagai pihak,’’ ungkapnya.
Ketua DPRD Ponorogo Ali Mufti membantah dibatalkannya sidang
paripurna berdampak signifikan terhadap LKPJ. Pasalnya, keputusan LKPJ sudah
ditetapkan saat sidang paripurna internal anggota DPRD, Senin (19/4) lalu.
Agenda sidang paripurna kali kedua kemarin hanya sebatas penyerahan hasil
pembahasan anggota dewan kepada bupati. Ali menyebut tidak ada aturan baku
penyerahan hasil pembahasah LKPJ harus melalui rapat paripurna. Penyerahan bisa
dilakukan langsung kepada bupati tanpa paripurna. ‘’Secara substansi, LKPJ
tidak ada masalah. Tapi nanti pasti kami agendakan lagi,’’ ujarnya.
Ali cepat-cepat menggeleng tidak tahu saat ditanya alasan
anggota mogok. Dia meminta awak media bertanya balik kepada anggota dewan. Ali
menegaskan, pimpinan dewan siap menggelar rapat paripurna kemarin. Namun,
anggota memilih membatalkan. Terkait sorotan terhadap sikap pimpinan DPRD, Ali
membantah arogan. Hal itu merupakan seni dalam memimpin rapat. Tak urung, dia
terkadang harus bersikap lentur. Namun, sikap tegas juga harus diperlukan.
‘’Kalau tidak ada ketegasan bisa semakin kacau dalam hal-hal tertentu. Kalau
akhirnya menimbulkan perbedaan pendapat itu sebuah hal wajar sebagai dinamika
politik,’’ jelasnya.
Ali juga membantah adanya pembatalan sejumlah agenda kerja.
Menurutnya, sebuah rencana dapat dilaksanakan juga dapat dibatalkan. Politikus
Partai Golkar itu menegaskan tidak ada rencana kerja yang dibatalkan. Namun,
ada yang harus dikomunikasikan lagi. Dia menambahkan, permasalahan internal
tersebut tidak berdampak kepada masyarakat. ‘’Kalau mengganggu kepentingan
rakyat saya yang akan melawan. Ini masalah biasa dan tidak berdampak bagi
masyarakat,’’ paparnya sembari menyebut sesama anggota harus saling menghargai
dan menghormati.
sumber;radarmadiun.co.id
lihat Berita lainnya;peta95.blogspot.com