Lusi Beberkan Motif Penembakan Yang Dialaminya
Polisi mulai cium motif teror yang dialami Lusi
Triana, pegawai PDAM Lawu Tirta Magetan. Diduga penembakan pada mobil Toyota
Great Corrola Nopol AE 1029 NG milik Lusi ini dipicu perselisihan kerja.
‘’Dugaan awal
seperti itu (Perselisihan Kerja, Red), tapi kami masih menguatkan bukti dan
keterangan saksi dulu,’’ jelas Kasatreskrim Polres Magetan, Partono, kemarin
(24/5).
Dihadapan petugas kepolisian, Lusi mengaku sebagai bendahara
koperasi PDAM Lawu Tirta. Dia juga menjadi staf kepegawaian yang mengurusi penerimaan
tenaga kerja.
Salah satunya penerimaan tenaga outsourcing petugas pencatat meteran air
keliling PDAM Lawu Tirta beberapa bulan lalu.
Diduga, ada
benang merah antara pekerjaan korban dengan motif penembakan. ‘’Arahnya ke situ
(Pekerjaan, Red), tapi untuk soal asmara tidak ada,’’ jelasnya.
Meski masih meraba-raba penyebab pasti teror itu, petugas sudah
menyakini ada dua pelaku yang terlibat aksi penembakan mobil tersebut.
Hal ini sesuai
dengan keterangan korban yang sempat melihat para pelaku selepas melakukan
penembakan. Sayangnya, korban tidak mengenali identitas pelaku. Lantaran saat
kejadian malam hari sehingga wajah kedua pelaku tak terlihat jelas.
‘’Dugaan
sementara pelaku dua orang, saat beraksi menggunakan motor matik,’’ bebernya.
Kata Partono, dari hasil olah tempat kejadian pekara (TKP) dan
bukti yang ditemukan senjata yang digunakan pelaku berupa airsoft
gun.
Terbukti dari proyektil peluru yang ditemukan
disamping bekas tembakan. ‘’Dari barang bukti proyektil peluru yang ditemukan,
pelaku diketahui menggunakanairsoft
gun, ‘’ tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PDAM Lawu Tirta Welly
Kristanto memastikan Lusi salah satu staf di bagian kepegawaian.
Termasuk bendahara koperasi PDAM Lawu Tirta. Hanya
saja, Welly menampik bila Lusi terlibat dalam penerimaan tenaga outsourcing petugas pencatat meteran air keliling
PDAM Lawu Tirta. ‘’ Tidak ikut ngurusi, hanya saja memang
kerjasama dengan koperasi ‘’ jelasnya.
Source;radarmadiun