“Di Ponorogo Seorang Bocah 10 Tahun Dipasung Orang Tuanya” |
Seorang bocah berusia 10 tahun dan
mengalami keterbelakangan mental di kabupaten ponorogo, terpaksa dipasung oleh
orang tuanya. Perilakuan ini sudah terjadi selama bertahun tahun. Sementara
pihak komnas ham berharap adanya peran aktif dari keluarga dan lingkungan.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) Langsung menyambangi Ida Wahyuti, Seorang gadis berusia 10 tahun
warga Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Sejak berusia 7 tahun
ia dipasung oleh kedua orang tuanya, karena mengalami keterbelakngan mental ,
dan jika tidak dipasung akan membahayakan nyawa dirinya sendiri.
Salah satu misal , jika lepas akan menghampiri motor saat melintas di jalan. Selain itu kerap berada di sekitar sumur sehingga orangtuanya kawatir jika masuk dalam sumur.
Ida wahyuti yang tak lain anak ke tiga dari empat bersaudara.
Salah satu misal , jika lepas akan menghampiri motor saat melintas di jalan. Selain itu kerap berada di sekitar sumur sehingga orangtuanya kawatir jika masuk dalam sumur.
Ida wahyuti yang tak lain anak ke tiga dari empat bersaudara.
Pasangan suami istri Barokah dan Sriani ini
sakit sejak lahir dan didiagnosa menderita polio. Namun karena faktor ekonomi
keluarga yang sangat minim membuat kondisi ida kian hari kian parah , sehingga
kondisinya tidak seperti anak - anak normal pada umumnya.
Ditambah tidak adanya jalan lain dalam merawat Ida Wahyuti , memaksa sang orangtuanya mengambil langkah yakni mengikat kaki bagian kirinya dengan sehelai kain dan seutas tali ditiang penyangga rumah .
Ditambah tidak adanya jalan lain dalam merawat Ida Wahyuti , memaksa sang orangtuanya mengambil langkah yakni mengikat kaki bagian kirinya dengan sehelai kain dan seutas tali ditiang penyangga rumah .
Perilakukan ini hanya dilakukan pagi hingga
sore , dimana sang orangtuanya sedang bekerja , sedangkan kakak dan adiknya
bersekolah.
"Jika tidak mengikat kaki gadis yang mengalami keterbelakangan mental dan tingkah lakunya yang hiper akitf tersebut, justru akan merepotkan keluarga dan tetangga sekitar," kata Barokah.
Sementara itu Siane Indriani Anggota Komnas HAM, Berdasarkan data dari pihak Komnas HAM.
"Jika tidak mengikat kaki gadis yang mengalami keterbelakangan mental dan tingkah lakunya yang hiper akitf tersebut, justru akan merepotkan keluarga dan tetangga sekitar," kata Barokah.
Sementara itu Siane Indriani Anggota Komnas HAM, Berdasarkan data dari pihak Komnas HAM.
Banyaknya korban pasung diwilayah jawa
timur ini , karena faktor ekonomi dan kurang keterbukaan pihak keluarga.
Kedepan pihak Komnas HAM akan berusaha untuk memperhatikan kelompok - kelompok
seperti ini , lantaran mereka juga mendapat hak - hak kesehatan .
Selain itu juga akan menekan pemerintah untuk
memperhatikannya.
Source;pojokpitu